Selasa, 01 Desember 2015

Bullying



BULLYING adalah

   Perilaku agresif dan negatif seseorang atau sekelompok orang secara berulang kali dengan menyalahgunakan ketidakseimbangan kekuatan untuk menyakiti korban secara mental, fisik maupun seksual.

  Ancaman yang dilakukan sekali saja, tapi jika membuat korbannya merasa ketakutan secara permanen, juga merupakan bullying

Berdasarkan penelitian di luar negeri :

  • 40% - 80% anak usia sekolah mengalami Bullying
  • 10% - 15% kemungkinan adalah korban atau pelaku
  • 60% siswa SD dan SMP menyatakan bahwa BULLYING merupakan suatu masalah besar yang memengaruhi kehidupan mereka dan menyatakan sering khawatir menjadi korban kekerasan dan pelecehan di sekolah dibandingkan ketika mereka menuju sekolah atau pulang sekolah.

 Berdasarkan penelitian di Indonesia :
  • 31,8% Bullying
  • 77,3% Bullying non verbal
  • 40,1% Bullying verbal
  • 36,1% Bullying fisik
  • Penelitian th 2008 thd 1500 pelajar SMP dan SMA di Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya: 67% mengaku di sekolah mereka pernah terjadi bullying. Pelakunya kakak kelas, teman, adik kelas, guru, kepala sekolah hingga preman sekolah
  • Data Komnas Perlindungan Anak th 2009: 98 kasus kekerasan fisik, 108 kekerasan seksual dan 176 kekerasan psikis.

 Manifestasi Bullying

Bentuk Fisik     : memukul, menampar, memalak, mendorong, mencubit, mencakar, dll

Bentuk Verbal    : memaki, memfitnah, mengejek, mengancam

Bersifat Psikologis : mengintimidasi, mengucilkan, mengabaikan dan mendiskriminasi

Konsekuensi Bullying

   •Anak muda yang menjadi korban memiliki kecenderungan lebih besar untuk bunuh diri,depresi, trauma dan penyalahgunaan obat.

  •Anak baik yang menjadi pelaku atau korban cenderung mengembangkan sikap ber-musuhan dibandingkan dengan anak lain yang cenderung menunjukkan gejala diabetes dan serangan di masa depannya.

     •Anak yang di masa kecilnya menjadi pelaku dan menunjukkan perilaku buruk di sekolah seperti merokok dan menggunakan obat-obatan di masa depannya.

 Dampak Bullying

Bagi Pelaku : tidak bisa konsentrasi belajar karena pikirannya lebih banyak untuk mengincar dan merencanakan tindakan berikutnya.

  Bagi Korban : menurunkan intensitas pergi ke sekolah krn merasa cemas dan takut akan menjadi korban

•  Bagi Saksi : takut akan menjadi korban berikutnya dan merasa bersalah karena tidak dapat melakukan apa-apa.

Dampak Korban

       Merasa menderita

•       Mogok/malas datang ke sekolah

•       Kehilangan kepercayaan dan konsep diri

•       Menyalahkan diri sendiri atas kejadian bullying yang sudah terjadi

•       Kehilangan konsentrasi belajar

       Menunjukkan gejala stres

•       Membahayakan kehidupan mereka sampai mengarah pada kematian

Mengapa Bullying Bisa Terjadi ?


      Adanya kesempatan untuk terjadinya bullying
  Adanya anak yang merasa dominan atau memiliki harga diri/konsep diri yg rendah di sekolah dan memiliki karakter agresif, bisa disebabkan krn pengalaman atau pola asuh keluarga anyg  kurang sesuai
  Minimnya pengawasan dan rendahnya kepedulian sekolah terhadap perilaku siswa-siswinya.
     Lingkungan sekolah yang mendukung tumbuh suburnya premanisme di sekolah.
             Misalnya: kelompok yang tidak terorga-nisir dan tidak mempunyai tujuan yang jelas.



Karakteristik Pelaku Bullying
      Agresif thd orang lain termasuk guru dan orang tua
   Secara fisik lebih kuat, secara sosial dominan dan berusaha untuk menguasai orang lain.
      Memiliki pandangan positif thd agresivitas
      Memiliki masalah dlm mentaati peraturan
      Hanya peduli dengan keinginannya sendiri
      Sulit melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain
      Menunjukkan sedikit empati
      Secara emosional mudah marah dan ter-singgung
      Perilakunya tidak bertanggung jawab (semaunya sendiri)
      Mencari perhatian
      Pola perilakunya impulsif, agresif, intimidatif dan suka memukul.
                                

Ciri-ciri Anak yang Menjadi Korban Bullying
•    Menjadi lebih mudah dan sering menangis

    Menjadi lebih sering menyendiri dan menarik diri dari pertemanan

•    Menghindar dari sekolah dgn berbagai alasan

•    Menunjukkan gesture cemas, takut dan terancam

•  Menjadi merasa lebih nyaman dan lekat dgn orang yg lebih dewasa atau orangtuanya.

•    Menjadi lebih agresif dan sering mencari-cari masalah
                                 
 
Intervensi Bullying Bagi Sekolah

   Membutuhkan kerjasama atr manajemen, sekolah, guru siswa, orangtua dan karyawan penunjang sekolah utk mengembangkan strategi, kebijakan dan program yg efektif utk merangsang kesukesan dan rasa aman bagi semua siswa
       Dalam UU no 23 th 2002 pasal 54:
                “Anak di dalam dan di lingkungan sekolah wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola sekolah atau teman-temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan lainnya.”



Intervensi Bullying Bagi Individu
      Menjadikan anak lebih asertif
   Jadikanlah anak didik pribadi yang memiliki rasa percaya diri dan konsep diri yang positif
      Merangsang kemampuan sosialisasi anak didik
      Katakan pada pelaku untuk segera meng-hentikan perilakunya
  Memberikan pendampingan pada anak korban bullying untuk mengurangi dampak psikologis yang ditimbulkan. 


0 comments:

Posting Komentar

Halaman Utama

Arsip Blog

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews